“Hmm… mencari kerja ternyata
susah ya???”
Kira-kira begitulah kesan
pertamaku saat aku pertama kali menapaki dunia kerja. Harus aktif mencari info
lowongan kerja sampai aktif juga mendekati orang dalam di kantor yang kita
incar (ups, ini nggak wajib sih tapi kadang cara ini ampuh juga lho… LOL).
Sejak aku lulus kuliah, tak
terhitung berapa banyak surat lamaran yang sudah aku kirimkan dan berapa banyak
pula panggilan wawancara kerja yang aku datangi. Uhm… dan dari semua itu belum
ada satupun yang benar-benar menerima ku sebagai karyawannya. Hfft… poor me! (Tapi, untungnya saat ini aku sudah bekerja
lho…)
Meski dari berbagai wawancara kerja sebelumnya yang aku lakukan belum membuahkan hasil, tapi paling tidak ada
pengalaman berkesan yang bisa aku jadikan pelajaran. Salah satunya pengalaman
wawancara kerja di sebuah perusahaan asing di Semarang.
Sebenarnya aku sudah lama
mengirim surat lamaran di perusahaan milik Jepang di Semarang itu. Tapi,
setelah 7 bulan aku baru mendapat panggilan interview. Betapa
senangnya aku saat itu, karena akhirnya mendapat panggilan interview di
perusahaan Jepang yang selama ini aku incar.
Saat itu adalah tahap ketiga
proses seleksi yang harus aku jalani. Setelah melewati proses interview dengan
pihak HRD dan tes psikotes. Proses seleksi ketiga adalah interview dengan
Presiden Direktur yang memang asli Jepang.
Saat interview, kondisi kesehatan
dan mood ku kurang begitu baik. Itu karena hari sebelumnya aku sempat ada
masalah dengan seseorang yang membuatku akhirnya drop dan sakit pada hari
terpenting ku. Namun, karena aku tak ingin kehilangan kesempatan, aku tetap
mendatangi undangan interview itu.
Uhm… sebenarnya aku sangat gugup
sekali. Apalagi aku yang notabene-nya lulusan Bahasa Jepang tentu dituntut
untuk lancar berbicara bahasa Jepang saat interview nanti. Dan… oh untuk itu
aku belum berani menjamin apakah aku bisa atau tidak. Ditambah lagi kondisi
kesehatan dan mood-ku yang buruk. Benar-benar
membuatku tidak semangat lagi. Intinya, saat itu aku pasrah pada Tuhan saja.
Pada tahap awal sesi perkenalan
(dengan bahasa Jepang tentunya) aku bisa melewati dengan lancar. Alhamdulillah.
Lalu, menginjak pertanyaan-pertanyaan awal pun aku masih bisa menjawabnya dengan
lancar (meski agak belibet, hehe). Namun, entah karena aku tidak fokus atau
memang sudah takdir (*halah) saat Presdir mengajukan pertanyaan, “Seandainya
kamu diterima, apa yang bisa kamu lakukan untuk perusahaan ini?”
Aku diam, berpikir keras. Aku mencari
kata-kata dalam bahasa Jepang yang tepat agar Pak Presdir yang terhormat
memahami jawabanku. Uhm, maklum terkadang bahasa yang kita sampaikan salah
persepsi dengan bahasa asal mereka. Tapi, entah karena aku yang berpikir
terlalu keras atau memang cacing-cacing di perutku ini yang belum terisi apapun
dari semalam sedang berdemonstrasi, tiba-tiba terdengar bunyi, “Kruuukkk…” dari
perutku.
Oh, Tuhan semoga Pak Presdir yang
terhormat tidak mendengarnya. Aku pura-pura tidak mendengar apapun dan bersikap
sesantai mungkin.
“Nani? Onaka ga suitai nee?”
(Suara apa itu? Kamu lapar ya?). Pak Presdir yang terhormat bertanya padaku
dengan tatapan yang aneh.
Duh, mampus! Mau taruh dimana nih
muka? Dan parahnya suara itu tidak hanya terdengar sekali tapi hingga tiga
kali. Aku benar-benar malu, pemirsaaa….
“Gomennasai. Chotto…. Karada ga
amari yokunai.” (Maaf… sebenarnya saya kurang enak badan)
Tentu saja aku tidak berbohong,
tapi sebenarnya aku mencari alasan. Aku memang kelaparan sekali saat itu,
apalagi harus memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang membingungkan.
Pak Presdir tersenyum dan agak
terkejut sih mendengar jawabanku tadi. Tapi, ternyata ada untungnya juga. Sesi
interview itu pun dipercepat dan itu artinya aku bisa segera keluar dari
ruangan itu. Ah, apapun hasilnya nanti aku serahkan saja pada Tuhan.
Setelah di luar ruangan, seorang
teman yang tadi bersamaku saat interview tiba-tiba menghampiriku.
“Mbak, disitu ada kantin. Kita
makan dulu yuk!”
Arrgghhh…tidaaakkk!!!! Betapa
malunya aku. Aku memang lapar tapi seharusnya nggak sampai dikasihani orang kayak
gini keleeees. Sumpah aku malu banget saat itu. Rasanya mau lempar nih muka
biar nggak ketahuan kalau aku malu. Hahaha….
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog "Career First Blog Sharing" GagasMedia
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog "Career First Blog Sharing" GagasMedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sudah berkunjung, nggak enak dong kalo nggak ninggalin jejak.
Silahkan berkomentar yang sopan yaa....