Pages

3 Juli 2014

Kelaparan Saat Interview dengan Pak Presdir



“Hmm… mencari kerja ternyata susah ya???”

Kira-kira begitulah kesan pertamaku saat aku pertama kali menapaki dunia kerja. Harus aktif mencari info lowongan kerja sampai aktif juga mendekati orang dalam di kantor yang kita incar (ups, ini nggak wajib sih tapi kadang cara ini ampuh juga lho… LOL).

Sejak aku lulus kuliah, tak terhitung berapa banyak surat lamaran yang sudah aku kirimkan dan berapa banyak pula panggilan wawancara kerja yang aku datangi. Uhm… dan dari semua itu belum ada satupun yang benar-benar menerima ku sebagai karyawannya. Hfft… poor me!  (Tapi, untungnya saat ini aku sudah bekerja lho…)

Meski dari berbagai wawancara kerja sebelumnya yang aku lakukan belum membuahkan hasil, tapi paling tidak ada pengalaman berkesan yang bisa aku jadikan pelajaran. Salah satunya pengalaman wawancara kerja di sebuah perusahaan asing di Semarang.

Sebenarnya aku sudah lama mengirim surat lamaran di perusahaan milik Jepang di Semarang itu. Tapi, setelah 7 bulan aku baru mendapat panggilan interview. Betapa senangnya aku saat itu, karena akhirnya mendapat panggilan interview di perusahaan Jepang yang selama ini aku incar.

Saat itu adalah tahap ketiga proses seleksi yang harus aku jalani. Setelah melewati proses interview dengan pihak HRD dan tes psikotes. Proses seleksi ketiga adalah interview dengan Presiden Direktur yang memang asli Jepang.

Saat interview, kondisi kesehatan dan mood ku kurang begitu baik. Itu karena hari sebelumnya aku sempat ada masalah dengan seseorang yang membuatku akhirnya drop dan sakit pada hari terpenting ku. Namun, karena aku tak ingin kehilangan kesempatan, aku tetap mendatangi undangan interview itu.

Uhm… sebenarnya aku sangat gugup sekali. Apalagi aku yang notabene-nya lulusan Bahasa Jepang tentu dituntut untuk lancar berbicara bahasa Jepang saat interview nanti. Dan… oh untuk itu aku belum berani menjamin apakah aku bisa atau tidak. Ditambah lagi kondisi kesehatan dan mood-ku yang buruk.  Benar-benar membuatku tidak semangat lagi. Intinya, saat itu aku pasrah pada Tuhan saja.

Pada tahap awal sesi perkenalan (dengan bahasa Jepang tentunya) aku bisa melewati dengan lancar. Alhamdulillah. Lalu, menginjak pertanyaan-pertanyaan awal pun aku masih bisa menjawabnya dengan lancar (meski agak belibet, hehe). Namun, entah karena aku tidak fokus atau memang sudah takdir (*halah) saat Presdir mengajukan pertanyaan, “Seandainya kamu diterima, apa yang bisa kamu lakukan untuk perusahaan ini?”

Aku diam, berpikir keras. Aku mencari kata-kata dalam bahasa Jepang yang tepat agar Pak Presdir yang terhormat memahami jawabanku. Uhm, maklum terkadang bahasa yang kita sampaikan salah persepsi dengan bahasa asal mereka. Tapi, entah karena aku yang berpikir terlalu keras atau memang cacing-cacing di perutku ini yang belum terisi apapun dari semalam sedang berdemonstrasi, tiba-tiba terdengar bunyi, “Kruuukkk…” dari perutku.

Oh, Tuhan semoga Pak Presdir yang terhormat tidak mendengarnya. Aku pura-pura tidak mendengar apapun dan bersikap sesantai mungkin.

“Nani? Onaka ga suitai nee?” (Suara apa itu? Kamu lapar ya?). Pak Presdir yang terhormat bertanya padaku dengan tatapan yang aneh.

Duh, mampus! Mau taruh dimana nih muka? Dan parahnya suara itu tidak hanya terdengar sekali tapi hingga tiga kali. Aku benar-benar malu, pemirsaaa….

“Gomennasai. Chotto…. Karada ga amari yokunai.” (Maaf… sebenarnya saya kurang enak badan)

Tentu saja aku tidak berbohong, tapi sebenarnya aku mencari alasan. Aku memang kelaparan sekali saat itu, apalagi harus memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang membingungkan.

Pak Presdir tersenyum dan agak terkejut sih mendengar jawabanku tadi. Tapi, ternyata ada untungnya juga. Sesi interview itu pun dipercepat dan itu artinya aku bisa segera keluar dari ruangan itu. Ah, apapun hasilnya nanti aku serahkan saja pada Tuhan.

Setelah di luar ruangan, seorang teman yang tadi bersamaku saat interview tiba-tiba menghampiriku.

“Mbak, disitu ada kantin. Kita makan dulu yuk!”

Arrgghhh…tidaaakkk!!!! Betapa malunya aku. Aku memang lapar tapi seharusnya nggak sampai dikasihani orang kayak gini keleeees. Sumpah aku malu banget saat itu. Rasanya mau lempar nih muka biar nggak ketahuan kalau aku malu. Hahaha….

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog "Career First Blog Sharing" GagasMedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah berkunjung, nggak enak dong kalo nggak ninggalin jejak.
Silahkan berkomentar yang sopan yaa....