Pages

19 November 2013

MELIRIK PESONA DANAU KACO JAMBI


         Sebulan yang lalu, saya mengikuti workshop kepenulisan di Yogyakarta. Di sana, saya bertemu banyak kawan baru, salah satunya seorang kawan  yang berasal dari Jambi. Kami banyak bertukar pengalaman dan bertukar cerita tentang kota kami.
            Kawanku sempat kaget saat aku cerita  kena macet waktu perjalanan menuju Jogja.
            “Ah macet? Aneh dengarnya. Di Jambi tak ada mecet sih,” selorohnya.
      “Benarkah? Hebat ya,” batinku. Padahal menurutku fenomena macet sudah biasa di Indonesia.
            Dari situ, dia mulai membuka cerita tentang Jambi. Tapi, yang paling menarik saat dia cerita tentang Danau Kaco. Sebuah danau yang pesonanya menakjubkan dan juga menyimpan misteri.
Danau Kaco terletak di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau ini memiliki luas sekitar 30 x 30 meter, dan kedalaman yang masih menjadi misteri. Kenapa masih menjadi misteri? Karena menurut cerita temanku, belum pernah ada yang bisa mengukur dengan tepat kedalaman Danau Kaco ini. Yah, hampir sama dengan misteri jumlah pintu di Lawang Sewu, Semarang. Sampai saat ini pun belum ada yang berhasil menghitung dengan tepat jumlah pintu-pintu di Lawang Sewu. Namun, meski memiliki kedalaman air yang tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat secara jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan semah berkembang biak.     
Konon ceritanya, ikan-ikan  yang ada di dalam Danau Kaco hanya bisa ditangkap dengan menggunakan pancing. Jika menggunakan peralatan lain, dijamin tidak akan berhasil. Menariknya lagi, pemancing yang ingin memancing di Danau Kaco, harus memiliki niat yang baik. Jika tidak, maka orang itu tidak akan mendapat ikan. Selain itu, jumlah tangkapan juga tergantung pada niat pemancing. Jika dari rumah niatnya dapat ikan lima ekor, maka dia hanya dapat lima ekor ikan semah. Jikalau lebih dari lima, itu bukan ikan semah tapi ikan lele.
         Selain menyimpan misteri, keunikan lain dari Danau Kaco adalah danau ini mengeluarkan cahaya saat malam hari. Menurut kepercayaan warga setempat, cahaya yang dikeluarkan dari dasar Danau Kaco merupakan cahaya intan yang tersimpan di dasar air. Intan tersebut dulunya disimpan oleh Raja Gagak (raja yang berkuasa saat itu) sebagai titipan dan ikatan janji pangeran-pangeran yang ingin melamar putri Raja Gagak yang bernama Putri Napal Melintang.
Putri Napal Melintang dikenal memiliki wajah yang sangat cantik sehingga ia disukai oleh pemuda yang ada pada zaman itu. Bahkan, karena kecantikannya ia juga dicintai oleh ayahnya sendiri.      Raja Gagak membawa lari putrinya beserta perhiasan emas dan intan yang dititipkan oleh para pangeran sebagai tanda janji, dan menyimpan emas dan intan tersebut di dasar danau.
Setelah mendengar cerita kawan saya, saya tertarik dan langsung browsing di Internet. Ternyata, pemandangan di danau ini benar-benar wow. Airnya jernih dan biru mirip dengan view di Danau Yucatan, di utara Meksiko.
Danau Kaco, Jambi

Danau Yucatan, Meksiko

Suatu saat nanti jika kalian pergi ke Jambi jangan lupa untuk mampir ke Danau Kaco. Namun, anda harus sedikit bersabar karena untuk bisa sampai Danau Kaco anda harus berjalan kaki hingga 5 jam lamanya. Tapi tak apa, pemandangan sepanjang perjalanan akan sangat menghibur anda, panorama alam yang masih bersih akan menemani perjalanan anda. Selamat berlibur!

[Foto dan sebagian isi dikutip dari berbagai sumber]

"Postingan ini di ikut sertakan kedalam Lomba Blog www.pipetmagz.com"