Pages

25 November 2012

MY BOOK AND MY DREAM


Dulu saat aku duduk di bangku sekolah dasar, aku selalu menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan sekolah. Perpustakaan itu masih baru dan tentu saja belum banyak koleksi bukunya. Jika aku datang ke perpustakaan, buku yang pertama kali ku baca adalah buku “Kumpulan Dongeng Si Kancil”. Rasanya aku tak pernah bosan membaca buku itu meskipun sudah berkali-kali kubaca. Aku menikmati setiap alur cerita fiktif dan konyol dalam buku itu.

Setiap membaca buku itu aku berpikir, alangkah bahagianya jika bisa menciptakan dongeng sendiri dalam sebuah buku. Sejak itu aku mulai iseng-iseng belajar menulis cerita fabel. Dari mulai cerita tentang ayam, anjing, bebek, kuda, dan sebagainya. Aku menulisnya di sebuah buku tulis. Setiap selesai menulis aku selalu membaca sendiri tulisanku. Aku begitu menikmati hobi baruku. Dan muncullah niat dalam hatiku untuk bercita-cita menjadi seorang penulis.

Namun ketika masuk SMP, aku melupakan bukuku dan mimpiku. Tugas sekolah yang padat membuatku tak dapat meluangkan waktu untuk menulis. Hingga aku duduk di bangku SMA aku teringat kembali buku yang berisi ceritaku sendiri. Aku mencarinya di seluruh sudut rumahku, namun tak ada. Sepertinya buku itu sudah ikut terjual di tukang loak atau mungkin disobek-sobek adikku saat ia belajar menulis. Entahlah sampai saat ini buku itu tidak ku temukan. Namun aku masih teringat mimpiku. Mimpi untuk menjadi penulis.

Akhirnya sejak duduk di bangku SMA aku mulai menulis lagi. Aku mulai rajin mengikuti lomba-lomba menulis. Dan akhirnya usahaku tidak sia-sia. Cerpen pertamaku berhasil dibukukan dalam sebuah antologi, dan aku juga beberapa kali menang dalam kompetisi menulis. Ah, bahagia sekali rasanya. Berawal dari sebuah cerita dalam buku tulis akhirnya menjadi cerita dalam buku nyata. Tak apa bukuku hilang namun mimpiku tak akan pernah hilang.

21 November 2012

KELILING KOTA DEMI “KENJA KETULA-TULA”




Ada satu pengalaman yang paling berkesan dalam hidupku ketika mencari sebuah buku. Sebenarnya mencari buku itu adalah tugas temanku, Ayuk namanya. Tapi gara-gara dia aku juga ikut merasakan susahnya mendapatkan sebuah buku berjudul “Kenja Ketula-tula”.

Jadi ceritanya begini, beberapa bulan yang lalu aku diminta Ayuk untuk menemaninya membeli buku. Aku pikir hanya buku biasa yang mudah didapat dimana-mana. Buku itu sangat penting bagi Ayuk, karena buku itu adalah referensi utama dalam skripsinya. Sebenarnya dia sudah punya, tapi hanya dalam bentuk foto copy. Namun sang dosen tak mau menerima skripsinya sebelum buku yang asli ia dapatkan. Alhasil berpetuanglah kita berdua mencari buku berjudul “Kenja Ketula-tula” karangan Widi Widajat.

Dimulai dari kota Semarang. Dari Gramedia, Togamas, Gunung Agung, Merbabu, hingga kios-kios buku bekas di Pasar Johar dan di Stadion Diponegoro sudah kami singgahi. Namun tak satupun dari toko-toko itu yang menjual buku “Kenja Ketula-tula”. Akhirnya pulanglah kami berdua dengan tangan hampa.

Beberapa hari berikutnya, salah seorang teman kos kami pergi ke Jogja. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Dengan sedikit memelas dan memaksa, akhirnya kami berhasil membujuk teman kami itu untuk berkeliling Jogja demi mencari “Kenja Ketula-tula”. Ada sedikit harapan di hatiku terutama Ayuk untuk segera mendapatkan buku itu. Namun hingga keesokan harinya temanku mengirim pesan bahwa ia sudah berkeliling Jogja tapi buku itu tak juga didapat. Ah, harus patah hati lagi rupanya.

Akhirnya tanpa pikir panjang lagi, berangkatlah Ayuk (bersamaku tentunya) ke Solo. Sriwedari jadi tujuan kami. Pasalnya menurut informasi dari orang-orang, di Sriwedari banyak dijual buku-buku kuno.

Sesampainya kami di Sriwedari, satu persatu kios kami kunjungi. Ketika kami sampai di kios milik Pak Umar hati kami berbunga-bunga. Katanya Pak Umar memiliki buku yang kami cari. Setelah menunggu beberapa menit, Pak Umar mengeluarkan sebuah buku tipis dengan sampul agak koyak dan warna kertas yang sudah menguning.

Lega sekali rasanya bisa memegang buku itu setelah berkelana kesana-kemari. Namun sayangnya buku itu tinggal satu dan tidak diperjualbelikan. Kami hanya boleh menyewanya dengan harga seratus ribu rupiah.

“Ah, tak apalah keluar uang seratus ribu yang penting skripsi lancar”, begitu pikir temanku. Sesampainya di Semarang, aku tak sabar untuk segera membaca buku itu. Dan betapa terkejutnya aku begitu melihat harga yang tertera di sampul belakang buku itu. Rp 125.

Gubrakkk.... rasanya aku ingin pingsan saja. Buku semurah ini disewakan dengan harga seratus ribu? Belum lagi perjalanan berliku yang kami tempuh demi mendapatkan buku seharga Rp 125. Ah, namanya juga buku kuno. Setengah mati mencarinya. Benar-benar pengalaman paling berkesan dalam sejarah hidupku.

15 November 2012

PENTINGNYA MENERAPKAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEJAK DINI


Berbicara tentang korupsi sepertinya memang bukan hal yang asing lagi bagi kita sebagai warga negara Indonesia. Kasus korupsi di Indonesia seolah sudah menjadi fenomena sosial yang sulit diberantas karena sudah begitu membudaya di negeri ini. Ya, di Indonesia kasus korupsi memang sudah merajalela di seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya di kalangan para petinggi negara saja tetapi juga sudah menyebar di kalangan masyarakat bawah bahkan anak-anak.

Bangsa Indonesia nampaknya sudah sampai pada batas puncak kesabaran dalam mengatasi masalah korupsi di negeri ini yang menggerogoti seluruh aspek kehidupan. Batas kesabaran itu diwujudkan dalam pencanangan Hari Anti Korupsi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 Desember 2004. Namun hingga kini kasus korupsi tak juga kunjung selesai. Ibarat pepatah “menyapu lantai dengan sapu kotor”. Ketika seorang aparat negara ditugaskan untuk memberantas korupsi, bisa jadi dia sendiri juga akan terjerat dalam kasus yang sama. Memberantas kasus korupsi memang bukan hal yang mudah. Kita harus kuat iman dan juga tegas. Jika tidak demikian, bisa-bisa kita sendiri yang akan terjerumus dalam kasus yang sama.

Pengertian korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah, penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Namun definisi tersebut adalah definisi korupsi secara umum. Pada kenyataannya kasus korupsi bukan hanya dalam hal yang berkaitan dengan uang saja, bisa juga dalam hal waktu, tenaga, dan tindakan-tindakan curang lainnya juga dapat dikategorikan sebagai korupsi. Menurut perspektif hukum, definisi korupsi dijelaskan 13 Pasal dalam UU N0. 31/1999 jo. UU N0. 20/2001, korupsi dirumuskan ke dalam tiga puluh bentuk/ jenis tindak pidana korupsi. Ketiga puluh jenis tindak pidana korupsi tersebut, pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi; 1. Kerugian keuangan negara, 2. Suap-menyuap, 3. Penggelapan dalam jabatan, 4. Pemerasan, 5. Perbuatan curang, 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan serta 7. Gratifikasi.

Kasus korupsi di Indonesia nampaknya sudah berurat dan berakar, sehingga membuat korupsi seakan sulit diberantas di negeri ini. Maka tidaklah mengherankan jika Indonesia masuk dalam deretan negara terkorup setelah Kamboja di kawasan Asia Pasifik. Bahkan saking sulit dan lemahnya kepercayaan publik pada lembaga hukum di Indonesia ini seperti Polri, dan kejaksaan. Sampai-sampai kita harus mendirikan satu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberantas korupsi di negara kita tercinta ini. Tetapi meskipun demikian, pemberantasan korupsi tidak bisa hanya dengan bergantung pada KPK saja. Pemahaman yang baik tentang korupsi pada anak usia dini akan mendukung pengurangan tingkat korupsi.

Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Usia Dini

Pendidikan anti korupsi memang harus ditanamkan sejak dini. Dalam hal ini, keluarga memegang peranan penting dalam mendidik dan membentuk akhlak anak. Selain itu, mengenalkan prinsip kebaikan, kebenaran dan kesalehan hidup kepada anak juga menjadi tugas utama bagi orang tua. Jika orang tua telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran pada anak sejak dini, maka saat anak tersebut mulai beranjak dewasa nilai-nilai tersebut akan terpatri dalam jiwa mereka. Dengan demikian keluarga turut andil dalam memberi warna budaya sebuah bangsa, termasuk di dalamnya adalah menciptakan budaya anti korupsi.

Anak-anak merupakan peniru yang ulung. Karena seorang anak belajar bertingkah laku dengan meniru tingkah laku orang lain yang ditransmisikan melalui contoh-contoh, terutama yang datang dari keluarga, lingkungan sekitar dan media massa. Oleh karena itu, teladan yang baik dari seluruh anggota keluarga seperti ketaatan beribadah, berperilaku sopan sesuai budaya dan bangsa, bertindak jujur dalam perkataan dan perbuatan sangatlah penting ditanamkan sejak usia dini. Tetapi meskipun demikian, tidaklah adil rasanya jika teladan itu hanya datang dari keluarga. Pemerintah juga harus turut serta berperan aktif dalam upaya menciptakan budaya anti korupsi pada anak-anak, misalnya melalui Kementerian Pendidikan Nasional dengan memperbaiki kurikulum pembelajaran di sekolah, yaitu dengan tetap memasukkan mata pelajaran budi pekerti di dalam kurikulum sekolah. Selain itu, saat ini sudah banyak contoh sekolah yang memberlakukan kantin kejujuran sebagai upaya untuk menanamkan sikap jujur pada anak didiknya. Hal ini merupakan suatu contoh yang baik untuk membudayakan sikap anti korupsi. Karena kejujuran adalah kunci untuk menjauhkan diri dari tindakan korupsi.

Norma yang Harus Ditanamkan Sejak Usia TK sampai Perguruan Tinggi

Ada beberapa norma yang harus ditanamkan sejak usia TK hingga perguruan tinggi, antara lain adalah:

1. Usia TK anak sudak memahami norma etika apa yang boleh ataupun tidak boleh. Penerapan yang dapat orang tua ajarkan, sebagai pendidikan antikorupsi adalah mengajarkan kepada anak kalau “mencuri itu tidak boleh”.

2. Usia SD anak sudah memahami norma agama bagaimana berperilaku “baik” dan “tidak baik” sehingga guru SD atau kedua orang tua dapat mengajarkan pada anak kalau korupsi itu tidak baik karena dilarang Tuhan.

3. Usia SMP anak sudah memahami norma hukum bagaimana berperilaku “tidak melanggar hukum” dan “melanggar hukum” sehingga guru SMP atau kedua orang tua menekankan kalau korupsi itu melanggar hukum.

4. Usia SMA anak sudah memahami norma psikologis bagaimana perilaku “menyimpang” dan perilaku “ tidak menyimpang” sehingga dapat ditanamkan kalau korupsi merupakan perbuatan menyimpang.

5. Usia perguruan tinggi (PT) adalah bentuk manusia dewasa yang sudah memahami norma sosial bagaimana berperilaku “sesuai norma sosial” dan “tidak sesuai norma sosial”. Sehingga dapat memahami korupsi merupakan perbuatan yang dibenci masyarakat dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang antisosial.

Upaya untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia sampai benar-benar bersih sampai ke akar-akarnya memang bukanlah hal yang mudah. Namun selalu ada cara selama kita mau berusaha. Menanamkan nilai-nilai budaya antikorupsi pada anak-anak sejak usia dini adalah salah satu caranya. Karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Jika sejak kecil mereka suah terbiasa hidup bersih, maka sampai dewasa pun kebiasaan itu akan tetap terpelihara.

Sumber:
http://hukum.kompasiana.com/2012/08/10/mencegah-bibit-korupsi-sejak-dini/
http://www.sai.ugm.ac.id/site/artikel/korupsi-definisi-dan-jenisnya
http://irmaquerotu.blogspot.com/2012/10/pendidikan-anti-korupsi-sejak-dini.html
http://garutnews.com/?p=10966

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis KPK Anti Korupsi

9 November 2012

Lomba Menulis : Kami Cinta Rohis, Kami Bukan Teroris




Fitnah yang dilancarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta yakni Metro TV yang menyatakan rohis adalah sarang teroris telah mengaduk-ngaduk hati  umat Islam. Pemberitaan tersebut tentu bisa merusak citra Rohis yang selama ini sedianya ikut membantu memperbaiki akhlak para generasi muda.
Bagaimana jadinya, jika anak-anak muda yang ingin belajar Islam dengan baik telah dicap teroris,  mereka tentu akan menjauhi masjid karena khawatir dicap sebagai teroris. Padahal selama ini Rohis  telah terkenal melahirkan generasi-generasi cerdas penuh prestasi dan berakhlak mulia.  Penistaan dan fitnah ini tentu tidak kita inginkan.  Sebagai wujud kepedulian dan penguatan terhadap Rohis, Majalah Online Wasathon.com  mengundang  anda untuk ikut berpartisipasi dalam lomba  menulis  dengan Tema: “Kami Cinta Rohis, Kami Bukan Teroris”
Persyaratan Umum:
1. Warga Negara Indonesia
2. Terbuka untuk umum
3. Bentuk tulisan adalah kisah inspirasi  yang membuat anda cinta dengan rohis atau pengalaman  paling berkesan  yang dapat merubah hidup anda ketika mengikuti kegiatan Rohis, kisah terbentuknya rohis anda dan cerita suka dukanya, atau pemikiran-pemikiran ideal bagaimana rohis ke depan agar bisa lebih berkontribusi bagi masyarakat.
4. Add Facebook  Majalah Wasathon.com dan tag 10 orang teman kamu untuk mengikuti lomba ini
5.  Follow twitter @wasathonmagz dengan mentweet ulang info lomba ini dan mention 5 orang teman kamu untuk ikut lomba ini.
6. Seluruh Naskah yang masuk akan di posting di majalah online wasathon.com
7. Undang teman Anda untuk me-like tulisan anda di majalah online wasathon
  
Persyaratan Khusus:
1.   Naskah harus asli, dan belum pernah di muat dimedia manapun
2.   Jenis huruf Arial font 12, spasi 1,5, ukuran kertas A4.
3.   Jumlah minimal halaman adalah 3 lembar
4.   Anda boleh mengirim maksimal 2 naskah
5.   Kirim ke email majalah wasathon@gmail.com 
6.   Lomba di buka mulai tanggal 10 Oktober 2012 dan akan ditutup pada tanggal 10 November 2012 pukul 22.00 WIB
7.   Pengumuman lomba akan di umumkan pada tanggal  15 November 2012
Ha       Hadiah Bagi Para Pemenang:
1.     Pemenang Pertama : Uang Tunai Rp. 700 Ribu , Modem, Kartu Perdana Simpati + Paket Buku dari NouraBooks
2.     Pemenang kedua: Uang Tunai 500 Ribu, Kartu Perdana Simpati + Paket Buku dari NouraBooks
3.     Pemenang ketiga: Uang Tunai 300 Ribu, Kartu Perdana Simpati + Paket Buku dadi Nourabooks
4.     Pemenang Favori dengan like (pembaca terbanyak) akan mendapatkan Paket Buku dari NouraBooks  dan Kartu Perdana Simpati.
Lomba ini terselenggara atas kerjasama Majalah Wasathon sebagai media yang memfokuskan diri pada isu-isu Kekinian, KeIslaman dan Keumatan, Penerbit NouraBooks sebagai penerbit buku-buku yang mencerahkan publik dan Telkom Bekasi sebagai penyedia layanan komunikasi di tanah air. Dan semua peserta dalam lomba ini tidak dipungut biaya.
“Selamat Mengikuti Lomba, Saatnya Anda Berbagi Pada Dunia Tentang Kisah-Kisah  Islam dan Umatnya yang Mencerahkan ”
  

Kompetisi Cerpen Rumpun Nektar

"Untuk berjuang dalam hidup, tak cukup hanya dengan mengarahkan pandangan seseorang, kesabaran serta jerih payahnya, penting juga untuk mulai memanggil dan menemukan pandangan-pandangan lain, yang pada waktunya nanti, akan mulai memanggil dan menemukan pandangan-pandangan yang lain lagi. Karena dengan melihat pandangan orang lain, banyak pandangan akan dilahirkan. Dan dunia melihat bahwa hal itu lebih baik sebab ada cukup ruang bagi pandangan setiap orang. Dan ia yang meski berbeda dan berlainan pandangan, bisa melihat berbagai pandangan dan pandangannya sendiri menjalani sejarah yang masih terlewatkan."
Belakangan sulit untuk dielakkan bahwa perkembangan cerpen Indonesia saat ini masih bergantung pada publikasi di media cetak. Ruang budaya yang tersedia di hari Minggu tak urung menjadikan hari Minggu (meminjam istilah Seno Gumira Ajidarma dalam bukunya Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Berbicara) menjadi ‘hari cerpen’. Hal seperti ini terus terjadi karena majalah-majalah sastra, jurnal serta penerbitan lainnya di luar koran yang beredar tak cukup sebagai publikasi cerpen.
Sayang, tak banyak yang menyadari kondisi semacam ini justru tidak sehat. Para cerpenis pun calon sastrawan akhirnya berlomba-lomba menulis cerpen sebanyak lima-delapan halaman sesuai ruang yang tersedia di koran. Akibatnya kemampuan estetis mau tak mau harus rela berkompromi atau kasarnya terbelenggu oleh penulisnya sendiri demi memenuhi syarat pemuatan. Akibat lainnya lagi perkembangan cerpen Indonesia surut dari gaya bertutur panjang yang mau tak mau harus kita akui telah dialami hampir semua cerpenis kita.
Dunia cerpen Indonesia memang berkembang karena banyak didukung ruang budaya yang tersedia di koran. Kendati berkembang demikian pesat sayangnya tak lagi menyisakan ‘kegilaan-kegilaan indah’. Cerpen macam Seribu Kunang-Kunang di Manhattannya Umar Kayam atau Dilarang Mencintai Bunga-Bunganya Kuntowijoyo mungkin menjadi kenangan manis saja bahwa perkembangan cerpen Indonesia pernah melakukan ‘kegilaan-kegilaan indah’ semacam itu. Hal ini masih diperparah dengan pelan-pelan ditinggalkannya intensitas menulis panjang karena koran sebagai satu-satunya media publikasi tak mampu menyediakan ruang yang luas.
Menulis cerpen di koran memang tidak salah. Tapi hal inilah yang tanpa disadari adalah salah satu akibat dari ditinggalnya intensitas menulis panjang. Menulis cerpen sendiri pun seperti sudah disinggung di awal tulisan ini akhirnya membelenggu kreativitas penulisnya sendiri karena keterbatasan ruang di koran. Memang tak dapat dipungkiri menulis cerpen yang baik dengan panjang sebanyak lima-delapan halaman saja adalah tantangan kreatif berkarya. Tapi apakah para penulis kita harus terus menerus berkutat dengan tantangan semacam itu? Tentu tidak bukan? Bukankah masih banyak hal-hal lain yang perlu digali?

Nektarity, sebuah komunitas penulis yang tergabung dalam RUMPUN NEKTAR mencoba memberikan ruang dan kebebasan sebebas-bebasnya dalam menuangkan kreativitas para penulis (atau calon penulis) untuk menciptakan karya yang tidak terbatas ini dalam bentuk sebuah kompetisi.
Kirimkan Cerpen anda dengan jumlah halaman bebas namun tetap memperhatikan teori dari apa yang disebut dengan “cerpen”. Kami tidak meletakkan tema sebagai posisi yang paling penting dalam hal ini. Tema adalah proyeksi dari narasi-narasi yang bisa diciptakan dari mana saja. Namun demi mempermudah dalam menemukan pola-pola sintaksis, mengefektifkan kata-kata, melakukan pembauran diksi, kami memberikan sebuah kalimat untuk acuan yang mungkin bisa dijadikan tema, yaitu: “AKU BERBEDA”
Bagi siapapun yang mungkin ingin berpartisipasi dalam kompetisi ini, silahkan kirimkan cerpen anda dalam format MS. Word dengan spasi 1,5 font Times New roman ukuran 12pt. Sertakan juga biodata anda dalam bentuk narasi di akhir naskah (karya dan biodata dalam 1 file) dan di beri nama : nama facebook-nama pena-judul naskah. Kirimkan ke email nektarity@gmail.com dengan subjek : RUMPUN NEKTAR-nama facebook.
Akan diambil 13 cerpen yang kami anggap mampu menunjukkan bahwa “AKU BERBEDA” untuk dibukukan dalam sebuah buku perdana Grup RUMPUN NEKTAR. Dalam kompetisi ini kami tidak mengambil pemenang satu, dua, maupun tiga, melainkan kami anggap ketiga belas itulah pemenangnya, sehingga ketiga belas penulis yang karyanya lolos akan kami berikan:
- E-sertifikat
- Satu eksemplar buku bukti terbit dan bebas ongkos kirim yang akan dialamatkan ke alamat masing-masing.
- Souvenir dari Grup RUMPUN NEKTAR
Sebagai catatan, meskipun seluruh peserta yang akan mengikuti kompetisi ini memang tidak harus menjadi anggota Grup RUMPUN NEKTAR (hanya diwajibkan ketika karyanya lolos) dan tidak harus meng-add Penyelenggara. Namun kami berharap kesediaannya untuk menyebarluaskan informasi ini melalui catatan akun FB-nya masing-masing jika sekiranya bermanfaat untuk diketahui rekan-rekan anda yang lain.
Kami tunggu karya anda sampai tanggal 11 November 2012.
Fore more information, please contact :
- @alisakit on twitter,
- http://alisakit.blogspot.com
- Facebook Group RUMPUN NEKTAR (https://www.facebook.com/groups/nektarity)

DEAR DREAMS WRITING COMPETITION 2012

DEAR DREAMS WRITING COMPETITION 2012
by Sirkus Fantasi on Sunday, September 23, 2012 at 1:27pm •

Setiap orang memiliki mimpi. Tak peduli apakah mimpi itu masih dalam fantasi, atau malah sudah terwujud dengan pasti. Yang terwujud pun, bisa menjadi kenyataan indah seperti yang kita harapkan sebelumnya, tapi tak ayal, banyak juga yang justru jauh dari yang dibayangkan. Bahkan beberapa di antaranya kandas di tengah jalan atau hancur berantakan. Namun, tak sedikit pula yang sudah menguburnya hidup-hidup sebelum diperjuangkan. Atas dasar itulah, Sirkus Fantasi bekerjasama dengan Penerbit Antarnusa menyelenggarakan'Dear Dreams Competition 2012'. Kompetisi ini menantang kamu untuk menceritakan cerita fantasimu ketika sedang memperjuangkan mimpi.
Ini dia ketentuannya:
1. Kompetisi ini terbuka untuk umum dengan syarat khusus harus berteman lebih dulu dengan Sirkus Fantasi dan Penerbit Antarnusa, serta men-tag info lomba ini ke sebanyak-banyak teman.
2. Cerita diketik rapi antara 8-10 halaman (spasi 1, Times News Roman 12, A4, margin by default).
3. Cerita adalah fiksi dan belum pernah diterbitkan oleh penerbit mana pun.
4. Di halaman terakhir naskah, ditulis biadata singkat seperti: nama lengkap, nama pena (optional), akun facebook/twitter, alamat email, alamat surat menyurat, dan nomor telepon.
5. Kirimkan naskah cerita kamu dengan attachment (bukan di body email) ke:sirkusfantasi@gmail.com dengan format subject: Dear Dreams: JUDUL NASKAH CERITA KAMU - Nama Kamu. Contoh: Dear Dreams: AKU DAN MIMPI FANTASIKU - Ramadhan Aksana
6. Peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) cerita terbaiknya.
7. Naskah cerita ditunggu paling lambat tanggal 13 November 2012, pukul 23.59.
8. 7 (tujuh) cerita terpilih akan masuk di buku kumpulan cerita DEAR DREAMS yang terbitJanuari 2013.
9. Peserta dengan naskah terpilih, akan mendapatkan masing-masing 1 (satu) bukti cetak danroyalti dari Penerbit Antarnusa. Tunggu apa lagi? Ceritakan mimpi fantasimu, sekarang!
 sumber:https://www.facebook.com/notes/frisca-ade-susanti/info-lomba-menulis-mimpi/432221996825160

3 November 2012

Sebuah melodi sepi


Sepi ini terasa begitu menyiksa hati
Menghujam di jantung kalbu berkali-kali
Entah kapan aku kesepian ini segera lari dari hidupku
Aku ingin cepat mengusirnya
Dan memastikan tak pernah datang lagi
LOMBA MENULIS FABER CASTELL (DL15 NOVEMBER 2012)http://www.faber-castell.co.id/54026/Kegiatan-Promosi/Mekanisme-Lomba-Menulis-Cerpen/default_news.aspx
SAYEMBARA CERPEN FEMINA (DL 30 NOVEMBER)

http://www.femina.co.id/sayembara.cerpen.cerber

Info Lomba November 2012

LOMBA KREASI PUISI 2012

PALING LAMBAT: 30 NOVEMBER 2012
100 Puisi Pilihan akan DIBUKUKAN.  
TEMA LOMBA: "PUISI, JIWA DAN BANGSA"


SYARAT PENULISAN: 

·         Jumlah halaman maksimal 3 lembar, spasi 1,5, jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kertas A4, margin/garis tepi semua sisi 3 cm/1,18 inchi.
·         Setiap peserta hanya boleh mengirim 1 puisi.
·         Mencantumkan nama penulis dan biodata narasi singkat pada bagian akhir naskah puisi.
·         Kirim karya ke alamat email: lombapuisiWR@gmail.com 
·         Judul/Subjek email tulis: LKP 2012#Judul Puisi#Nama Penulis.
·         Melampirkan Nomor Anggota SMPO Writing Revolution (bagi peserta Sekolah Menulis Puisi Online/SMPO) dan scan/foto bukti transfer biaya lomba bagi yang bukan anggota SMPO.

Syarat Peserta:
·         Terbuka untuk anggota SMPO dan umum.
·         Gratis khusus bagi peserta SMPO. Bagi Anda yang ingin bergabung di SMPO silakan klik di sini: http://writing-revolution.blogspot.com/2011/03/sekolah-menulis-puisi-online-smpo-harga.html
·         Sedangkan bagi peserta umum (bukan anggota SMPO) dikenakan BIAYA PENDAFTARAN sebesar Rp 10.000,- untuk tiap peserta (silakan transfer ke nomor rekening bank berikut ini).


Bagi peserta Umum (bukan anggota SMPO) Silakan Transfer ke Rekening ini:
·         BCA 2200-45-1972 CAB. PEKANBARU AN. Joni Lis Efendi
·         BRI BritAma: 2087-01001-202500 AN. Joni Lis Efendi, KCP. PANAM
·         BANK MANDIRI SYARIAH: 095-7046-370 AN. Joni Lis Efendi, KCP. PANAM
·         BNI: 023-9924-067 AN. Joni Lis Efendi, KCP. PANAM

KRITERIA PENILAIAN
·         Orisinalitas tema.
·         Kreativitas pemilihan kata/diksi.
·         Keindahan dan kedalaman pesan.
·         Kelengkapan naskah puisi. Jika tidak memenuhi syarat peserta di atas maka naskahnya gugur.
HADIAH
·         Juara I  :  Rp 1.000.000,- (ditambah 3 buku antologi pemenang Lomba Cipta Puisi 2012 dan sertifikat penghargaan)
·         Juara II : Rp 750.000,- (ditambah 2 buku antologi pemenang Lomba Cipta Puisi 2012 dan sertifikat penghargaan)
·         Juara III : Rp 500.000,- (ditambah 2 buku antologi pemenang Lomba Cipta Puisi 2012 dan sertifikat penghargaan)
·         Juara Harapan I : Rp 300.000,- (ditambah 2 buku antologi pemenang Lomba Cipta Puisi 2012 dan sertifikat penghargaan)
·         Juara Harapan II : Rp 200.000,- (ditambah 2 buku antologi pemenang Lomba Cipta Puisi 2012 dan sertifikat penghargaan)
·         Juara Harapan III : Rp 100.000,- (ditambah 2 buku antologi pemenang Lomba Cipta Puisi 2012 dan sertifikat penghargaan)
·         15 Orang Nominator (di luar pemenang) mendapatkan 1 buku antologi dan sertifikat.

KETENTUAN MENGIKAT
  1. Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
  2. Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
  3. DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat).
  4. HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAKuntuk MEMPUBLIKASIKANNYA.
NOMOR KONTAK:
0274-8593096/0857-6320-8009