Beberapa bulan yang lalu, kampung saya digegerkan oleh berita meninggalnya dua orang pemuda setelah berpesta minuman keras (miras). Menurut berita yang beredar, kedua pemuda itu tewas mengenaskan setelah mengkonsumsi minuman keras dicampur dengan minyak angin. Entah bagaimana asal muasalnya kedua pemuda tersebut bisa meminum minuman keras dicampur dengan minyak angin. Padahal jika dipikir secara logika, minum minuman beralkohol saja tanpa dicampur zat apapun bisa memberikan efek kehilangan kesadaran (mabuk). Apalagi jika ditambah dengan zat lain yang kandungan senyawa dan kadar ukurannya tidak diketahui secara pasti, tentu saja akan sangat membahayakan bagi tubuh.
Sejauh mana pemahaman masyarakat akan bahaya miras bagi diri sendiri dan lingkungannya?
Miras atau minuman keras merupakan jenis minuman beralkohol yang mengandung senyawa ethanol. Zat ethanol adalah bahan psikoaktif yang apabila dikonsumsi berlebihan dan tanpa pengaturan dosis yang tepat bisa menyebabkan perubahan kesadaran maupun penurunan kesadaran.
Dalam agama Islam, sudah jelas dikatakan bahwa minuman keras apapun bentuknya itu, entah itu dalam porsi banyak ataupun sedikit, hukumnya adalah haram. Pada dasarnya hukum ini berlaku dalam agama apapun, hanya saja ada kaidah-kaidah tertentu dalam penetepannya. Kasus di atas hanyalah segelintir contoh dari bermacam kasus bahaya miras. Masyarakat dan para pemuda pun sebenarnya sudah mengetahui tentang ancaman bahaya miras yang suatu saat bisa merenggut nyawa. Tapi anehnya,
masyarakat kita apalagi kaum remajanya cenderung meremehkan bahaya tersebut.
Masyarakat kita saat ini cenderung mengikuti arus modernisasi, yang didalamnya ada beberapa hal negatif. Salah satu contohnya adalah miras. Mengkonsumsi miras saat ini dianggap sebagai hal yang wajar, bahkan terkesan kurang lengkap rasanya jika dalam suatu acara tidak disediakan minuman keras. Walaupun sudah banyak bukti disuguhkan kepada mereka, namun mereka tetap saja tak peduli.
Bagaimana peran masyarakat dalam pernyebaran akan bahaya miras dan harapannya kepada pemerintah dalam mengkampanyekan serta menyikapi bahaya miras?
Keluarga sebagai tempat paling utama untuk mengajarkan nilai-nilai moral, sangat berperan penting dalam menciptakan generasi muda yang religius dan mawas diri. Sejak usia dini seorang anak hendaklah diajarkan tentang bahaya miras, alkohol ataupun sejenismya. Pengenalan bahaya miras yang ditanamkan sejak dini, tentu akan membuat anak-anak dan remaja lebih berhati-hati dalam pergaulan mereka.
Masyarakat sebagai tempat bersosialisasi sudah sepatutnya saling mengingatkan dan menasehati, ketika ada anggota masyarakat yang bertindak kurang baik. Tentu saja mengingatkan dengan cara yang sopan tanpa menggunakan kekerasan. Selain itu, masyarakat juga berhak melaporkan kepada pihak yang berwajib jika ada tindakan penyalahgunaan miras di lingkungan sekitarnya. Hal ini dilakukan agar tercipta lingkungan masyarakat yang aman dan kondusif.
Dalam upaya pemeberantasana miras, pemerintah sebenarnya sudah melakukan banyak hal. Antara lain dengan melakukan penggrebekan terhadap penjual minuman keras, menaikkan pajak minuman beralkohol sehingga masyarakat ekonomi bawah tidak mampu menjangkaunya, sosialisasi bahaya miras dan minol di sekolah dan masyarakat.
Berbagai upaya ini tentu saja tidak akan berhasil tanpa kerjasama dengan masyarakat. Maka dari itu, alangkah baiknya kita bersama-sama pemerintah lebih menggalakkan lagi program pemusnahan miras dan minol. Dalam rangka menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan bebas dari miras.