Pages

15 Oktober 2013

Oleh-oleh #KampusFiksi4 - Part 3

Untuk kesekian kalinya aku harus berterima kasih pada Reyhan Abdurrohman, yang telah mengijinkan tulisannya aku copy paste di blog ku ini. Semoga saling memberi manfaat ^_^

Hubungan Penulis, Penerbit dan Toko Buku | Oleh-oleh #KF4

“Faktor apa, sih, yang membuat buku itu best seller?”
“Tema yang keren.”
“Penulisnya sudah punya nama.”
Jawaban itu tidak salah. Tema yang keren dan yang paling dicari memang juga menentukan buku itu laris. Tapi untuk mengetahui tema buku tersebut kan harus baca dulu, baru deh menyimpulkan cerita keren. Nggak mungkin pas di toko buku, bukumu dibaca-baca dulu, kan, sebelum akhirnya dibeli.
Penulis yang sudah punya nama. Ini iya sih, tapi tidak cuma faktor ini aja. Karena buku bagus tidak selalu berbanding lurus dengan laris. Tapi semuanya pun menginginkan buku yang bagus, dan laris. Iya, kan.
Penerbit di sini menjadi penghubung, atau jembatan bagi penulis menuju pembacanya, lewat toko buku. Persaingan di Toko Buku itu keras, Broh. Bayangin aja berapa ratus judul buku yang ngantri pengen mejeng di toko buku tiap bulannya?
Bisa jadi bukumu Cuma tiga bulan mejeng di rak, setelah itu raib. Bukan karena ludes, tapi buru-buru diretur karena nggak laku. Pasar yang akan menyeleksi, Broh.
Penerbit di sini sangat berjasa, bagi buku penulis. Mulai dari mengedit naskah untuk menjadikannya naskah yang keren, kemudian layout buku yang keren dan desain cover yang keren. Cover itu bagaikan kesan pertama. Kalau kesan pertama udah nggak mengundang perhatian ya siap-siap buku itu diretur. Kesemuanya itu adalah tugas penerbit, yang juga ikut menentukan bagus tidaknya buku tersebut.
Selanjutnya yang juga menentukan bahkan presentasenya lumayan adalah marketing. Divisi marketing juga bagian dari penerbit kan?
Marketing yang bagus, juga menentukan penjualan buku tersebut. Penerbit juga mengatur kapan buku terbit pada waktu yang tepat. Nggak mungkin penerbit nerbitin buku Soal Tes CPNS saat lagi musim bola, kan, begitu sebaliknya.
Jaga hubungan baik dengan penerbit. Jaga atitude. Jangan sampai di blacklist satu penerbit, atau toko buku. Itu akan membunuh karirmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah berkunjung, nggak enak dong kalo nggak ninggalin jejak.
Silahkan berkomentar yang sopan yaa....