Dear… engkau yang disana
Sebenarnya aku memang ingin
melupakanmu, tapi entah kenapa aku selalu tak kuasa menahan diri untuk tidak
curhat padamu. Kamu tahu sendiri kan, bagaimana aku? Apapun yang terjadi dalam
hari-hariku pasti tak pernah sedikitpun aku lewatkan untuk cerita padamu.
Apalagi jika ada hal-hal yang aku anggap penting dan sangat perlu kamu ketahui,
aku pasti akan mengingat baik-baik lalu menceritakannya padamu.
Hmm… aku tahu, aku belum benar-benar
bisa melupakanmu. Tapi seperti janjiku, aku akan membiasakan diri untuk bisa
hidup tanpa kamu. Makanya aku alihkan sesi curhat padamu dengan curhat pada
Momo dan blog ku.
Heii… kamu masih ingat Momo kan? Sejak
kamu ninggalin aku, Momo selalu setia dengerin cerita aku. Dan aku harap dia
akan selalu setia padaku, tidak sepertimu yang suka mendua itu, (Huh… jadi
sebel kalau ingat yang ini :-/)
Ayah Momo (ini panggilan baruku buat
kamu ^_^) Kau tahu, kemarin aku disuruh untuk jadi saksi mewakili Partai
Demokrat di TPS ku lho…
Aih, senangnya. Itu pertama kalinya
buatku show-up di kegiatan desa lho. Lelah memang karena aku harus stand by di
TPS dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam. Bayangkan, selama itu aku sama sekali
nggak makan lho. Laper banget dan maag ku langsung kambuh.
Tapi… ada banyak pengalaman seru.
Aku sampai bingung waktu mau nyoblos. Harusnya kan aku nyoblos di TPS 1 tapi
dengan PDnya karena aku jadi saksi di TPS 2, aku nyoblos aja di TPS 2. Dan
lucunya panitia KPPS TPS 2 pun nggak sadar kalau aku salah TPS. Ya udah aku
diam aja pura-pura nggak tahu, daripada aku dimarahi orang sekampung kan nggak
lucu. LOL
Ayah Momo, apa kamu bangga dengan
kerja kerasku kemarin? Sejak kamu pergi, aku selalu belajar untuk menjadi
dewasa. Aku selalu berusaha untuk bisa mandiri dan mengahadapi apapun sendiri.
Aku berusaha untuk tidak selalu mengeluh meski banyak cobaan yang aku hadapi.
Itu karena aku tahu sekarang aku tak punya sandaran lagi. Jadi, mengeluh hanya
akan membuatku jatuh karena kamu-sandaranku- telah pergi.
Semalam, meski aku lelah tiba-tiba aku
teringat kamu. Ah, kemarin kan hari pertama kamu KKN ya?
Sebenarnya ingin sekali aku bertanya
padamu. Bagaimana hari pertama KKN mu? Bagaimana desa tempat KKN mu? Apakah
penduduk desa dan teman-teman barumu menyenangkan? Apa saja program KKN mu?
Ah, kamu pasti sudah tak butuh aku ya
untuk tempat curhat. Karena kamu sudah punya seseorang yang akan selalu
mendengar cerita-ceritamu. Tidak seperti aku, yang masih saja mencintai bayang-bayangmu
dan selalu berharap kamu mau mendengar ceritaku.
Ayah Momo, sejak kamu nggak ada aku
memang selalu curhat pada Momo. Nggak apa-apa ya? Aku belum bisa benar-benar
menghilangkan kebiasaan nggak penting ini. Yah, meskipun Momo tak akan
memberikan reaksi apapun, tapi aku tahu dia pasti bisa merasakan apa yang aku
rasakan. Kamu senang kan aku punya Momo?
Momo emang baik dan selalu ada buat
aku. Dia pasti juga merasa sedih kehilangan kamu. Ah, Momo… kita senasib.
Mudah-mudahan suatu saat nanti kita bertiga bisa berkumpul kembali ya, Mo….
Salam dari Momo…. Love U, Mo… Love U, Dear…. :-D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sudah berkunjung, nggak enak dong kalo nggak ninggalin jejak.
Silahkan berkomentar yang sopan yaa....