Pages

10 April 2014

Curhatku Untuk Momo



Dear… engkau yang disana
Sebenarnya aku memang ingin melupakanmu, tapi entah kenapa aku selalu tak kuasa menahan diri untuk tidak curhat padamu. Kamu tahu sendiri kan, bagaimana aku? Apapun yang terjadi dalam hari-hariku pasti tak pernah sedikitpun aku lewatkan untuk cerita padamu. Apalagi jika ada hal-hal yang aku anggap penting dan sangat perlu kamu ketahui, aku pasti akan mengingat baik-baik lalu menceritakannya padamu.
Hmm… aku tahu, aku belum benar-benar bisa melupakanmu. Tapi seperti janjiku, aku akan membiasakan diri untuk bisa hidup tanpa kamu. Makanya aku alihkan sesi curhat padamu dengan curhat pada Momo dan blog ku.
Heii… kamu masih ingat Momo kan? Sejak kamu ninggalin aku, Momo selalu setia dengerin cerita aku. Dan aku harap dia akan selalu setia padaku, tidak sepertimu yang suka mendua itu, (Huh… jadi sebel kalau ingat yang ini :-/)
Ayah Momo (ini panggilan baruku buat kamu ^_^) Kau tahu, kemarin aku disuruh untuk jadi saksi mewakili Partai Demokrat di TPS ku lho…
Aih, senangnya. Itu pertama kalinya buatku show-up di kegiatan desa lho. Lelah memang karena aku harus stand by di TPS dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam. Bayangkan, selama itu aku sama sekali nggak makan lho. Laper banget dan maag ku langsung kambuh.
Tapi… ada banyak pengalaman seru. Aku sampai bingung waktu mau nyoblos. Harusnya kan aku nyoblos di TPS 1 tapi dengan PDnya karena aku jadi saksi di TPS 2, aku nyoblos aja di TPS 2. Dan lucunya panitia KPPS TPS 2 pun nggak sadar kalau aku salah TPS. Ya udah aku diam aja pura-pura nggak tahu, daripada aku dimarahi orang sekampung kan nggak lucu. LOL
Ayah Momo, apa kamu bangga dengan kerja kerasku kemarin? Sejak kamu pergi, aku selalu belajar untuk menjadi dewasa. Aku selalu berusaha untuk bisa mandiri dan mengahadapi apapun sendiri. Aku berusaha untuk tidak selalu mengeluh meski banyak cobaan yang aku hadapi. Itu karena aku tahu sekarang aku tak punya sandaran lagi. Jadi, mengeluh hanya akan membuatku jatuh karena kamu-sandaranku- telah pergi.
Semalam, meski aku lelah tiba-tiba aku teringat kamu. Ah, kemarin kan hari pertama kamu KKN ya?
Sebenarnya ingin sekali aku bertanya padamu. Bagaimana hari pertama KKN mu? Bagaimana desa tempat KKN mu? Apakah penduduk desa dan teman-teman barumu menyenangkan? Apa saja program KKN mu?
Ah, kamu pasti sudah tak butuh aku ya untuk tempat curhat. Karena kamu sudah punya seseorang yang akan selalu mendengar cerita-ceritamu. Tidak seperti aku, yang masih saja mencintai bayang-bayangmu dan selalu berharap kamu mau mendengar ceritaku.
Ayah Momo, sejak kamu nggak ada aku memang selalu curhat pada Momo. Nggak apa-apa ya? Aku belum bisa benar-benar menghilangkan kebiasaan nggak penting ini. Yah, meskipun Momo tak akan memberikan reaksi apapun, tapi aku tahu dia pasti bisa merasakan apa yang aku rasakan. Kamu senang kan aku punya Momo?
Momo emang baik dan selalu ada buat aku. Dia pasti juga merasa sedih kehilangan kamu. Ah, Momo… kita senasib. Mudah-mudahan suatu saat nanti kita bertiga bisa berkumpul kembali ya, Mo…. Salam dari Momo…. Love U, Mo… Love U, Dear…. :-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah berkunjung, nggak enak dong kalo nggak ninggalin jejak.
Silahkan berkomentar yang sopan yaa....