Pages

20 Juni 2014

KETIKA HIDUP HARUS SEIMBANG



Kehidupan ini tak ubahnya dengan roda yang berputar, kadang kita di atas dan kadang kita di bawah. Adakalanya saat kita merasa di atas, kita lupa pada mereka yang di bawah kita. Kita hanya memandang orang-orang yang sejajar dengan kita tanpa pernah peduli pada Dia yang ada di atas kita. Kita lupa bahwa apa yang kita punya saat ini hanya sementara. Kita terlalu percaya diri pada kesuksesan yang kita miliki adalah semata-mata murni usaha kita sendiri. Padahal tanpa kita sadari ada tangan-tangan yang selalu membantu kita. Tapi kita lupa dan menganggap mereka tak punya andil apa-apa dalam hidup kita. Lantas kita berfoya-foya dan mencari kesenangan duniawi. Sampai suatu ketika Tuhan mengingatkan kita dengan caranya yang tanpa kita duga. Apa yang selama ini kita klaim hasil kerja keras kita, semuanya raib diambil pemiliknya. Harta, tahta, pasangan, keturunan, ilmu, karir… semuanya nyaris tak ada yang tersisa jika Tuhan telah berkehendak. Lalu, siapa yang kita salahkan? Menyalahkan orang-orang di sekitar kita karena tak mau membantu saat kita ditimpa musibah. Lalu, dimana kita saat mereka membutuhkan bantuan kita?

Penyesalan memang selalu datang belakangan. Ketika semua yang kita banggakan nyaris tak bersisa, hanya raung tangis penyesalan yang menyelimuti kita. Inilah saat dimana kita merasa paling bawah.  Roda kehidupan telah berputar dan tak ada yang mampu mencegahnya selain perilaku kita. Saat kita di bawah seperti ini, yang ada hanya perasaan sedih, pesimis, dan bersalah. Kita selalu menganggap tak ada yang bisa kita lakukan selain hanya sedih dan pasrah. Kita menunggu keajaiban akan datang dengan sendiri pada kita. Tanpa kita cari, tanpa kita peduli. Lalu, apa yang kita lakukan selama kita dalam roda paling bawah? Menangis? Menyesal? Merutuki diri sendiri? Menyalahkan orang lain? Mengunci diri dari kehidupan di luar?

Tuhan menciptakan roda kehidupan bukan tanpa alasan. Roda kehidupan ada agar kita seimbang. Saat kita di atas, kita harus selalu mawas diri bahwa suatu ketika kita juga akan di bawah. Dan saat kita di bawah, kita juga harus yakin bahwa pada saatnya nanti kita akan ada di atas. Lika-liku hidup di dunia hanyalah sebuah proses menuju kehidupan yang kekal di akhirat. Entah saat kita di atas atau di bawah, kita harus ingat bahwa kehidupan ini hanya sementara. Ada kehidupan lain yang lebih kekal di sana.

Lalu, apa yang kita harus kita lakukan? Apa kehidupan di dunia ini tak ada gunanya?

Semua tetap berguna. Tinggal bagaimana kita menyikapi kehidupan ini. Kita memang telah memilih takdir kita sendiri. Tapi kita juga harus berusaha untuk mengubahnya pabila takdir yang kita jalani tidak baik. Ingatlah pada kehidupan setelah ini dan pemilik kehidupan. Niscaya akan ada jalan yang terbaik untuk kita. Semua proses yang kita jalani dalam kehidupan ini hendaknya didasari dengan tujuan kebaikan untuk kehidupan lain setelah ini. Entah itu saat kita di atas ataupun di bawah.

Ada akhir dimana kita harus meninggalkan apa yang telah kita jalani di dunia. Jika selama ini kita selalu di atas, pikiran-pikiran kita selalu disibukkan dengan  materi dan kekuasaan, lalu apa yang kita persiapkan untuk kehidupan setelah ini? Atau jika selama ini kita selalu di bawah dan pikiran-pikiran kita disibukkan dengan bersedih dan mengeluh, lalu apa kita sanggup menjalani kehidupan berikutnya jika ternyata tidak sama baiknya dengan kehidupan kita sekarang?

Segala sesuatu yang dijalani dengan seimbang akan terasa lebih nikmat daripada kita lebih memprioritaskan salah satu. Sama halnya kalau kita makan saja tanpa minum, apakah kita akan bisa merasakan kenikmatan dari makanan kita?

Tentu saja tidak. Begitu pula dengan kehidupan. Kebahagiaan dan kesedihan adalah proses yang harus kita jalani. Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan bila kita tidak pernah bersedih.
Jadi, untuk kita yang selalu merasa bahagia ataupun merasa sedih. Percayalah akan ada akhir dari semua ini. Yang perlu kita lakukan hanyalah mempersiapkan diri menghadapi semua kemungkinan yang kapanpun bisa terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah berkunjung, nggak enak dong kalo nggak ninggalin jejak.
Silahkan berkomentar yang sopan yaa....